AL-QUR'AN:Sumber Dari Segala Sumber

Friday, July 15, 2016

Amal dan Rahmat

Amal Shaleh


Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri rasul. yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal shaleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik, dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal shaleh pula) karena Allah akan memberi Balasan kepada mereka yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Sumber: QS At-Taubah [9]:120-121



Rahmat Allah SWT

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Sumber: QS Al-Baqarah [2]:218


Hadits Rasulullah SAW

Sesungguhnya Abu Hurairah berkata, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga.” “Engkau juga tidak wahai Rasulullah?”, tanya beberapa sahabat. Beliau menjawab, “Aku pun tidak. Itu semua hanyalah karena karunia dan rahmat Allah.” (HR. Bukhari no. 5673 dan Muslim no. 2816)

“Tidak ada amalan seorangpun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelematkannya dari neraka. Tidak juga denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah (HR. Muslim no. 2817).


Wallahu'alam bishowab
10-Syawal-1437H

Lanjut membaca “Amal dan Rahmat”  »»

Wednesday, August 17, 2011

Hudalinnas, Bayinat Minal Huda, Al-Furqan



(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Al-Baqarah [2] : 185)

1. AL-QUR’AN SEBAGAI HUDALINNAS (Al-Isra:9)

Al-Qur’an sudah banyak yang membuktikan KEBENARAN, keaslian, kebesarannya, kesuciannya ini membuktikan Al-Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (Al-Baqarah [2] : 2)

Sebagai Hudalinnas, Al-Qur’an menunjuki manusia dua jalan kehidupan, yaitu Jalan HAQ dan BATHIL.

Al-Qur’an membimbing orang-orang yang mengikutinya,

- yang menjadikan sebagai petunjuk kepada kehidupan yang berkualitas,
- keluar dari kesesatan kepada cahaya
- kesengsaraan kepada keselamatan
- memperingatkan orang yang tdk mau mengikutinya

2. AL-QU’RAN SEBAGAI BAYYINAT MINAL HUDA (An-Nahl:89)

Al-Qur’an sebagai penjelas dari segala sesuatu.

a. Menjelaskan dengan rinci tentang kehidupan (tafshilul hayat)
Rincian meliputi dunia/akhirat, surga/neraka, muasal kehidupan, penciptaan manusia, dll.

b. Menjelaskan dengan rinci tentang hukum (tafshilul hukmi) (2:242)
Rincian bidang ibadah (syahadat,shalat,zakat,puasa,haji,qurban,nazar dll)
muamalah (Jual-beli, sewa-menyewa, dll)
Sosial keluarga (Perkawinan, perceraian, waris dll)

c. Menjelaskan dengan rinci tentang Akhlaq dan etika (tafshilul khuluk was suluk)
Rincian akhlaq terpuji yang mesti diamalkan (Shidiq,Amanah,Sabar,Lapang Dada dll)
Yang akhlaq dijauhi (khianat, dusta, curang, dendam, dll)
Etika (kepada Anak, Ortu, tetangga, dll)

d. Menjelaskan dengan rinci tentang kisah-kisah kehidupan (tafshilul qashash) (AnNur:34)
Perjuangan para nabi, penentang nabi (Namrud, Fir’aun, dll) Kisah orang Shaleh,
Kisah kehidupan wanita sholehah (‘asiah istri fir’aun, Maryam, Siti Hajar dll)
Wanita yang tidak Sholehah (Istri Nabi Nuh, Istri Nabi Luth dll)

e. Menjelaskan dengan rinci tentang perumpamaan (tafshilul amtsal) (Az-zumar:27)
  • Perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, kalimat yang buruk spt pohon yang buruk. (QS 14:24-26)
  • Perumpamaan kehidupan seperti air hujan (QS. 10:24; 18:45)
  • Perumpamaan tidak mau beribadah kepada ALLAH seperti binatang ternak (QS. 7:179)
  • Perumpamaan orang yang mendustakan ayat-ayat ALLAH seperti anjing (QS. 7:172)
  • Perumpamaan orang yang membawa-bawa kitab tapi tidak dijadikan petunjuk dan menegakkanya dalam kehidupan seperti keledai memikul kitab (QS. 62:5)
  • Perumpamaan menyekutukan ALLAH seperti laba-laba membuat rumah (QS. 29:41)

f. Menjelaskan dengan rinci tentang asas-asas ilmu pengetahuan (tafshilul assail ilmi) (Fusilat: 53)
Sosiologi, vulkanologi, akutansi, arkeologi, astronomi, kedokteran, embriologi, dll


3. AL-QUR’AN SEBAGAI AL-FURQON (Al-Furqan:1)

a. Memisahkan Haq dan Bathil
dan Katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS. Al-Israa 17:81)

b. Memisahkan dua bentuk masyarakat (Ash-Shaf:14)
Masyarakat beriman dan kafir.
  • Masyarakat beriman adalah masyarakat yang menyambut seruan para nabi dan menerima wahyu Allah sebagai aturan hidupnya.
  • Masyarakat kafir adalah yang menentang para rasul Allah dan menolak wahyu Allah sebagai aturan hidupnya.

c. Memisahkan dua macam kepemimpinan (Al-Baqarah:2)
Kepemimpinan Haq adalah kepemimpinan Allah -> Orang-orang beriman
Kepemimpinan Bathil adalah kepemimpinana Thagut -> Orang-orang kafir

d. Memisahkan dua macam hukum (Al-Maidah:50)
Hukum Allah adalah hukum yang diturunkan oleh Allah
Hukum jahiliyah adalah hukum hasil produk akal manusia.

e. Memisahkan dua jalan hidup yang ditempuh manusia (An-Nisa:76)
Sabilillah adalah Jalan hidup (system hidup) yang telah ditempuh para nabi, shidiqin, syuhada, solihin.
Sabilithogut Jalan hidup (system hidup) yang telah ditempuh para orang kafir, orang yang dimurkai dan orang yang sesat.

f. Memisahkan dua partai tempat bernaung manusia (Al-Mujadalah:19-22)
Hizbullah adalah golongan orang-orang yang istiqomah menegakkan system Allah
Hizbussyaitan adalah mereka yang menolak mengikuti system yang diturunkan Allah.

g. Memisahkan dua tempat tinggal manusia di dunia dan akhirat.
Darus-salam adalah tempat tinggal orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, baik didunia dan akhirat. (QS. Yunus:25)
Darul-bawar adalah tempat kesudahan bagi orang-orang kafir.(QS.Ibrahim:28-29)

h. Memisahkan akhir perjalanan manusia.(Az-zumar:71-73)
Orang yang beriman masuk kedalam Surga
Orang yang kafir masuk kedalam Neraka




WaOne Palesu
Lanjut membaca “Hudalinnas, Bayinat Minal Huda, Al-Furqan”  »»

Wednesday, November 3, 2010

MUSIBAH UJIAN, PERINGATAN ATAU SIKSA ?

MUSIBAH UJIAN, PERINGATAN ATAU SIKSA ?

Assalamu'alaikum Wr Wb
Mudah-mudahan tulisan ini dapat menemukan jawaban judul diatas:

Seringkali pertanyaan ini...dari sejak merdeka dari penjajahan sampai sekarang musibah tidak pernah istirahatnya...

Sebagaimana yang terjadi ditengah-tengah bangsa kita akhir-akhir ini, dimana-mana terjadi tindak kekerasan, penculikan aktifis ISLAM bahkan pembunuhan. Banyak BOM-BOM fitnah yang mendiskreditkan ISLAM dan Umat Islam, dalam rangka mengubur atau mematikan semangat Umat Islam dalam memperjuangkan Syariat Islam agar menjadi hukum di Negeri ini dan dunia pada umumnya. Serentetan bencana ditimpakan kepada bangsa ini. Kenapa bisa terjadi?

Apakah ALLAH SWT telah berpaling dari bangsa Indonesia yang kaya raya ini yang mungkin telah lalai dengan jiwa takbir yang sering diucapkan, tetapi malah sebaliknya berperilaku takabur selama ini?

Lihatlah...

Di negeri ini banyak orang orang baik difitnah dan dipenjara, justeru orang jujur dicemooh,

Yang miskin digusur dan dipinggirkan, sementara yang korupsi dilindungi, yang sewenang-wenang dipuja dan disanjung. Bangsa Indonesia tampaknya bukan bangsa yang pandai bersyukur, sehingga nikmat yang diperolehnya tidak barokah dan berubah menjadi laknat atau azab ALLAH SWT.

Mari kita telaah secara mendalam, musibah atau bencana yang tiada mengenal lelahnya di negeri ini:

1. Musibah sebagai Ujian atau Cobaan (Q.S 2:155-157 dan 29:2-3)

      Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang Sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah 2:155-157)

      “ Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami Telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan Sesungguhnya kami Telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut 29:2-3)

      Siapakah mereka yang ditimpa musibah sebagai Ujian? Para Rasul, para Nabi, para syuhada, shalihin (mereka yang memiliki kedekatan dengan ALLAH SWT / Benar-benar beriman)


2. Musibah sebagai Peringatan atau Teguran (QS. 32:21)

      “ Dan Sesungguhnya kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), Mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. As-Sajdah 32:21)

      Siapakah mereka yang ditimpa musibah sebagai Peringatan atau Teguran? Pada awalnya kehidupan mereka sesuai dengan tuntunan ALLAH SWT melaksanaakan hukum-hukum ALLAH SWT secara utuh, entah karena sebab apa mereka keluar dari jalan yang haq, agar mereka kembali lagi pada jalan yang benar maka ditimpakan musibah atas mereka.


3. Musibah sebagai Azab atau Siksaan (QS. 7:96)

      “ Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-Araaf 7:96)


      Siapakah mereka yang ditimpa Musibah sebagai Azab atau Siksaan? Azab ALLAH SWT akan ditimpakan suatu kaum, apabila menghianati/mendustakan/tidak memakai hukum-hukum/ayat-ayat ALLAH SWT sebagai Landasan dasar kehidupan untuk mencapai suatu tujuannya.

Setelah penjabaran diatas musibah di negeri yang kita cintai ini mana yang cocok dari penjabaran diatas? Apakah UJIAN, PERINGATAN atau AZAB?

Apa salahnya bangsa ini?, sehingga ALLAH SWT menimpakan yang BESAR? Mari kita IQRA dengan jujur, ada 3 kesalahan besar terjadi di Negeri mayoritas muslim,

1. KEMUSYRIKAN

      Negeri ini banyak sekali dihiasi perilaku syirik, hanya sekedar contoh: Upacara pemujaan Nyi Roro Kidul, Mencari kekayaan dengan jalan instant, meminta kepada dukun tempat-tempat keramat dan sebagainya, kemusyrikan TERBESAR mencampakkan Hukum ALLAH SWT dan menjunjung tinggi hukum buatan manusia. Ingat ALLAH SWT tidak akan mengampuni dosa syrik (QS. 4:48)

      “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa 4:48)


2. KEMAKSIATAN

      Negeri ini mayoritas MUSLIM ternyata dihiasi dengan kemaksiatan. Hanya sekedar contoh: Perzinahan, Korupsi, Pembunuhan, Pemerkosaan, Aborsi, Timbangan, Perjudian, segala bentuk kecurangan dan sebagainya.

3. PEMBANGKANGAN

      Bila kita cermati dalam Al-Qur’an tatkala terjadi pembangkangan-pembangkangan seperti pada Zaman Nabi, kontan Azab datang.

      Memang hari ini pembangkangan-pembangkangan seperti pada zaman Nabi sudah tidak ada lagi. Apakah benar hari ini memang sudah tidak ada pembangkangan terhadap dakwah ISLAM? Yang ada hari ini, tatkala dakwah disampaikan, mayoritas telah membenarkan dalam hati dan lisannya, namun apabila tidak disertai niat untuk berubah diri dalam rangka menyempurnakan keimanan dan ketaqwaan, perilaku seperti ini justru merupakan pembangkangan yang LEBIH BESAR dibanding para pembangkang pada zaman Nabi.

Bila kita cermati kisah-kisah terdahulu, akan kita temukan bahwa AZAB ALLAH SWT datang hanya karena suatu dosa atau kesalahan, misal: Kaum Luth AS hanya karena perilaku homosex/sodomi, Kaum Syu’aib AS hanya karena curang dalam menimbang, Kaum Musa AS karena Aborsi, Bagaimana dengan hari ini? Kemaksiatan nyaris kaaffah, kemaksiatan Negeri ini hamper sempurna, semua dosa besar yang ada di masa lalu ada di negeri ini. Kalau demikian keadaanya, andaikan ALLAH SWT murka sedahsyat apa AZAB yang akan ditimpakan kepada bangsa Indonesia? Na’udzu billah min dzalika

Hikmah yang bisa kita petik dan ditegakkan dari rangkaian peristiwa di negeri ini

· Segeralah kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunah, berpihak kepada ALLAH SWT dengan sepenuh hati. ALLAH SWT Maha Pengatur, sepatutnyalah manusia siap DIATUR dan tidak pantas MEMBUAT aturan/ayat/undang/hukum.

      Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat/ayat/hukum/aturan/undang-undang (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah 2:23-24)

      Mari tegakkan DIENNULLAH, aturan yang Haq

      “ Dialah yang Telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan DIEN yang benar untuk dimenangkanNya atas segala DIEN, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.” (QS. At-Taubah 9:33)

· Tingkatkan keimanan dan ketaqwaan bila kita ingin terhindar dari azab ALLAH SWT.
· Kekayaan, pangkat dan jabatan yang kita raih dengan susah payah, tidak jarang kadang bahkan melupakan ALLAH SWT dalam mencarinya, semua tidak ada yang abadi. Ingat, hanya amal shalih yang dilandasi iman dan taqwa yang menjadikan kita mulia disisi ALLAH SWT

Wallahu a’lam bishowwab

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Mohon maaf atas salah dan khilaf yang benar hanyalah datangnya dari ALLAH SWT dan RASULNYA.

Mudah-mudahan bermanfaat



WaOne Palesu
Lanjut membaca “MUSIBAH UJIAN, PERINGATAN ATAU SIKSA ?”  »»

Tuesday, November 2, 2010

19 Gunung Api Waspada, Gunung Raung Masih Normal


Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. ( QS. Al-Araf 7:[96] )


Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (QS. Al-Kahfi 18: [103-104])

dan Berapalah banyaknya (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan rasul-rasul-Nya, Maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan
Maka mereka merasakan akibat yang buruk dari perbuatannya, dan adalah akibat perbuatan mereka kerugian yang besar.

Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, Maka bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang yang mempunyai akal; (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu,
(QS. At-Thalaq 65:[8-10])

telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Ruum 30:[41])

Wallahualam bishowab

19 Gunung Api Waspada, Gunung Raung Masih Normal

Sumber: www.detik.com 2010-11-02 19:00:05

Jakarta - Pusat Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ESDM hingga hari ini mencatat 19 gunung api berstatus waspada, 2 siaga dan 1 awas. Semua gunung tersebut adalah gunung api tipe A dari 68 gunung yang diamati.

"19 Gunung yang berstatus waspada, 2 siaga dan 1 berstatus awas. Belum ada tambahan perubahan status," kata Kepala Sub Bidang Pengamatan Gunung Berapi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Budianto kepada detikcom, Selasa (2/11/2010).

19 Gunung yang berstatus waspada adalah:

1. Gunung Seulawah (Aceh)
2. Gunung Sinabung (Karo, Sumut)
3. Gunung Talang (Solok, Sumbar)
4. Gunung Kaba (Bengkulu)
5. Gunung Kerinci (Jambi)
6.
Gunung Anak Krakatau (Lampung)
7. Gunung Papandayan (Garut, Jabar)
8. Gunung Slamet (Jateng)
9. Gunung Bromo (Jatim)
10. Gunung Semeru (Lumajang, Jatim)
11. Gunung Batur (Bali)
12. Gunung Rinjani (Lombok, NTB)
13. Gunung Sangeang Api (Bima, NTB)
14. Gunung Rokatenda (Flores, NTT)
15.
Gunung Egon (Sikka, NTT)
16. Gunung Soputan (Minahasa Selatan, Sulut)
17. Gunung Lokon (Tomohon, Sulut)
18. Gunung Gamalama (Ternate, Maluku Utara)
19. Gunung Dukono (Halmahera Utara, Maluku Utara)

Sedangkan 2 Gunung yang berstatus siaga adalah:

1. Gunung Karangetang (Sulut)
2. Gunung Ibu (Halmahera Barat, Maluku Utara)

Satu gunung bersatus awas yakni Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta.

Agus juga menyatakan bahwa Gunung Raung di Banyuwangi, Jawa Timur, masih terpantau normal. Gunung tersebut sebagaimana gunung aktif lainnya pasti mengeluarkan asap. Namun asapnya masih berwarna putih yang mengindikasikan banyak mengandung uap air dan emisi gas lainnya.

"Tidak ada letusan. Gunung Raung statusnya masih normal," jelas Agus.

Dia menyampaikan, pihaknya terus memonitoring gunung-gunung bertipe A. Kegempaan di sekitar gunung juga dipantau untuk mengetahui aktivitas magma di dalam perut gunung.
Kalaupun suatu saat nanti meletus, maka itu wajar mengingat gunung-gunung tersebut masih berstatus aktif.

"Kalau meningkat statusnya kami harus memberi warning. Tapi hingga kini belum ada laporan peningkatan aktivitas. Status gunung kan diberikan berdasarkan potensi ancamannya," sambung Agus.

Menurut dia, Gunung Raung terakhir kali meletus pada 2009. Saat itu ada sekali letusan kecil, namun status gunung tidak beranjak dari level I alias aman.

Gunung tipe A adalah gunung yang pernah bererupsi sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600. Sedangkan gunung tipe B adalah gunung yang sesudah tahun 1600 tidak lagi mengalami erupsi. Gunung tipe C adalah gunung berapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, atau tidak ada catatan letusannya.

Status bahaya level I atau aktif artinya berdasarkan pengamatan visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya tidak memperlihatkan adanya kelainan. Level II atau waspada berarti ada peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya.

Di level III atau siaga, terjadi peningkatan pengamatan kawah secara visual, kegempaan dan metide lain yang saling mendukung. Sedangkan level 4 atau awas, letusan awal mulai terjadi berupa abu/ asap. Hal ini akan diikuti letusan utama.




WaOne Palesu
Lanjut membaca “19 Gunung Api Waspada, Gunung Raung Masih Normal”  »»

Friday, September 10, 2010

TUNDUKKAN HAWA NAFSU

Baru saja kita lewati 1(satu) bulan perang kecil untuk tunddukkan hawa nafsu kita.
Selanjutnya kita hadapi jihad besar melawan hawa nafsu kita, untuk meneggakkan Syariat ALLAH SWT keseluruhan (ikhlas)


Bismillahirrahmannirrahim
Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar...

Taqobballallahu Minna Waminkum
Shiyamana Washiyaminkum

Mohon Ma'af Lahir dan Bathin atas kesalahan dan kekhilafan dari kami sekeluarga besar.

Minal Aidin Wal Faidzin



WaOne Palesu
Lanjut membaca “TUNDUKKAN HAWA NAFSU”  »»

Thursday, September 9, 2010

JIHAD

Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan Jihad yang besar.

Sumber: QS Al-Furqan:52



WaOne Palesu
Lanjut membaca “JIHAD”  »»

Wednesday, September 8, 2010

HUKUM ADIL

Hukum apa yang ADIL???



WaOne Palesu
Lanjut membaca “HUKUM ADIL”  »»

detikcom