AL-QUR'AN:Sumber Dari Segala Sumber

Saturday, November 29, 2008

Al-Qur'an dalam Handphone



Search for a Verse or Sura.
Bookmark your favourite sections.
Hear the Quran narrated.







Check your device's compatibility and then download the application.
For information about stores, click here.
Email your friends about Quran.

Download Quran Audio Narrated by Sheikh Ali Al Hudhaify.

Tips & tricks

  • You can change the font size by going to
    'Options > Settings > General > Font size'.
  • To listen to narration of a verse, select
    'Options > Listening to Verse' and enter the verse number.

With the Quran application you can:

  • Read the Holy Quran in digitised Othmany font, included with the application.
  • Listen to a well-known narrator read the whole Quran or just the sections you select.
  • Find a Verse or Sura by entering the number, choosing from the menu or by
    searching the entire Quran for a word or phrase.
  • Save your current position using the bookmark option or set the application to open
    at the same place automatically.
  • Select the language you prefer from Arabic, English, French and Urdu.






Step 1
Select your device and download the application.

Select device:

Step 2
Use the Nokia PC Suite to install the application to your device.

Step 3
Download your Quran user guide.

Quran Audio

  • Step 1: Download the Quran Audio Zip file and extract it to your PC, the following
    folder structure will be created private\200044bc\Quraan\sound\2 including all the MP3
    files.
  • Step 2: Connect your compatible Nokia device in Mass Storage mode to you PC.
  • Step 3: Copy the whole extracted folder to your memory card under private\200044bc\Quraan\sound\2.
  • Start the Quran application and listen to the Quran narrated by Sheikh Ali Al Hudhaifi.

Please note that the service you are about to use is not operated by Nokia and that Nokia will not assume any liability or responsibility for the service or its availability. Before using the service please read the applicable terms of use. Using the service or downloading content may involve transmission of large amounts of data through your service provider’s network. Contact your network service provider for information about data transmission charges.


WaOne Palesu

Sumber : Al-Qur'an in NOKIA

Lanjut membaca “Al-Qur'an dalam Handphone”  »»

Monday, November 24, 2008

Wapres Adam Malik Agen CIA

Wapres Adam Malik Agen CIA


Sriwijaya Post - 23/11/2008 22:16 WIB

Sebuah fakta mencengangkan menyebut mantan Wakil Presiden Adam
Malik adalah agen Dinas Rahasia Amerika Serikat, Central
Intelligence Agency (CIA). Hal itu terungakap dalam buku berjudul
Membongkar Kegagalan CIA, terjemahan dari Legacy of Ashes, the
History of CIA karangan wartawan The New York Times Tim Weiner,
terbitan Gramedia, tahun 2008.

"Stasiun di Jakarta memiliki segelintir kawan di militer atau
pemerintah. Yang pasti stasiun CIA memiliki seorang agen yang
punya posisi baik: Adam malik, mantan Marxis (Penganut aliran
Karl Marx) berusia 48 tahun yang mengabdi sebagai duta besar
Sukarno (ditulis bukan Soekarno, Red) di Moskow dan menteri
perdagangannya," demikian tulis Tim Weiner pada aline ketiga
halaman 330 bukunya.

Buku ini menyebutkan, kendati Adam Malik pembantu Soekarno
sebagai menteri, laki-laki kelahiran Pematang Siantar, Sumatera
Utara 22 Juli 1917, itu berseteru sengit dengan presiden tahun
1964. Setelah perseteruan itu, dia bertemu dengan perwira CIA,
Clyde McAvoy di sebuah tempat rahasia dan aman di Jakarta. McAvoy
adalah operator rahasia yang selama satu dekade sebelumnya telah
membantu merekrut seorang perdana menteri masa depan bagi Jepang,
dan dia datang ke Indonesia dengan tugas menyusup ke dalam PKI
dan pemerintahan Soekarno.

"Saya merekrut dan mengontrol Adam Malik," ujar Mc Avoy dalam
sebuah wawancara pada tahun 2005. "Dia adalah pejabat Indonesia
tertinggi yang pernah kami rekrut."

Adam, pemilik nama lengkap Haji Adam Malik Batubara,
diperkenalkan dengan McAvoy oleh seorang pengusaha Jepang di
jakarta dan mantan seorang Partai Komunis di Jepang. Setelah Adam
Malik direkrut CIA, Dinas mendapat persetujuan untuk meningkatkan
program operasi rahasia untuk mendorong sebuah bajo politis di
antara kelompok kiri (komunis), dan kanan (kaum agamawan) di
Indonesia.

CIA merekrut Adam Malik dan dikaitkan langsung dengan
penggulingan Soekarno. Bagi CIA, posisi Indonesia pada politik
regional Asia Tenggara sangat strategis. Setelah mengalami
polemik di Thailand karena hanya menciptakan ilusi demokrasi, CIA
memulai operasi besar-besaran di seluruh Asia Tenggara setelah
Perang Korea 1950-1953.

Di bawah kendali Duta Besar Luar Biasa Amerika di Bangkok, Wild
Bill Donovan, Amerika ambisi mematahkan elan laju perkembangan
komunisme di Asia Tenggara. Thailand sendiri saat itu berada
dalam pimpinan militer diktator. CIA pun mulai membangun proses
demokrasi untuk memilih pemimpin demokratis yang benar-benar
berasal dari bawah sehingga Ameirka Serikat bisa bergantung pada
sebuah rezim pro-Barat yang stabil di ranah Asia Tenggara.

CIA pun mengingatkan Gedung Putih bahwa hilangnya pengaruah
Amerika di Indonesia akan membuat kemenangan di Vietnam tak
berarti. Agen-agen pun bekerja keras untuk menemukan pemimpin
baru Indonesia. Kemudian, 1 Oktober 1865, sebuah gempa politik
pecah di Indonesia.

"Tujuh tahun setelah CIA berusaha menggulingkannya, Presiden
Sukarno secara diam-diam melancarkan sesuatu yang tampak sebagi
sebuah kudeta terhadap pemerintahan sendiri. Setelah memerintah
selama dua dekade, Sukarno, yang meulai menaglami masalah
kesehatan dan kemunduran dalam kemampuan membuat penilaian, telah
berusaha menopang kepemimpinannya dengan bersekutu dengan parai
Komunis Indonesia, PKI," tulis Tim Weiner.

Partai ini telah tumbuh berkembang menjadi kuat, berhasil
merekrut banyak anggota baru, menjelma menjadi partai komunis
terbesar di dunia di luar Soviet dan Cina, dengan anggota
setidaknya berjumlah 3,5 juta orang.

Maneuver Sukarno untuk mendekat ke aliran kiri terbukti menjadi
kesalah fatal. Setidaknya lima orang jenderal dibunuh pada malam
itu, termasuk kepala staf Angkatan Darat. Dalam beberapa pekan
kemudian, Oktober 1965, Indonesia terpecah dua.

"CIA berusaha mengonsilidasi sebuah pemerintahan bayangan, sebuah
kelompok tiga serangkai yang terdiri atas Adam Malik, sultan yang
memerintah di Jawa Tengah (Yogyakarta, Red), dan periwra tinggi
angkatan darat berpangkat mayor jenderal bernama Suharto," tulis
Tim (halaman 331).

Belakangan diketahui, Soeharto menjadi Presiden didampingi Wakil
Presiden Sultan Hamengkubuwono IX. Pada masa itu, Adam Malik
menjabat Wakil Perdana Menteri II/Menteri Luar Negeri RI
(1966-1977), dan kemudian menjadi wakil presiden ke-3, tahun
1978-1983, menggantikan Hamengkubuwono IX. ()


- Persda Network/amb

WaOne Palesu

Sumber : www.sripoku.com



Lanjut membaca “Wapres Adam Malik Agen CIA”  »»

Sunday, November 23, 2008

MAPPING THE GLOBAL FUTURE: REPORT OF THE NATIONAL INTELLIGENCE COUNCIL'S 2020 PROJECT

MAPPING THE GLOBAL FUTURE:
REPORT OF THE NATIONAL INTELLIGENCE COUNCIL'S 2020 PROJECT

Mapping the Global Future is the third unclassified report prepared by the National Intelligence Council (NIC) in the past seven years that takes a long-term view of the future. The National Intelligence Council, as a center of strategic thinking and over-the-horizon analysis for the US Government, takes this as one of its key challenges.

As with the earlier NIC efforts—Global Trends 2010 and Global Trends 2015—the project's primary goal is to provide US policymakers with a view of how the world developments could evolve, identifying opportunities and potentially negative developments that might warrant policy action. We also hope this paper stimulates a broader discussion of value to educational and policy institutions at home and abroad.

We consulted experts from around the world in a series of regional conferences to offer a truly global perspective. We organized conferences on five continents to solicit the views of foreign experts on the prospects for their regions over the next 15 years.

Significantly, the NIC 2020 Project employed information technology and analytic tools unavailable in earlier NIC efforts. We created an interactive Web site which contained several tools including a "hands-on" computer simulation that allows novice and expert alike to develop their own scenarios. This "International Futures" model is now available to the public to explore.

The entire process, from start to finish, lasted about a year and involved more than a thousand people. We appreciate the time and effort that each contributed to this innovative project.


Purchase a Hardcopy of "Mapping the Global Future" from the Government Printing Office
(GPO stock number 041-015-00240-6)
(7.44 MB)



WaOne Palesu

Sumber : NIC

Lanjut membaca “MAPPING THE GLOBAL FUTURE: REPORT OF THE NATIONAL INTELLIGENCE COUNCIL'S 2020 PROJECT”  »»

GLOBAL TRENDS 2025: THE NATIONAL INTELLIGENCE COUNCIL'S 2025 PROJECT

GLOBAL TRENDS 2025:
THE NATIONAL INTELLIGENCE COUNCIL'S
2025 PROJECT

From the Chairman of the National Intelligence Council

"Global Trends 2025: A Transformed World" is the fourth unclassified report prepared by the National Intelligence Council (NIC) in recent years that takes a long-term view of the future. It offers a fresh look at how key global trends might develop over the next 15 years to influence world events. Our report is not meant to be an exercise in prediction or crystal ball-gazing. Mindful that there are many possible "futures," we offer a range of possibilities and potential discontinuities, as a way of opening our minds to developments we might otherwise miss.

Some of our preliminary assessments are highlighted below:

  • The whole international system—as constructed following WWII—will be revolutionized. Not only will new players—Brazil, Russia, India and China— have a seat at the international high table, they will bring new stakes and rules of the game.
  • The unprecedented transfer of wealth roughly from West to East now under way will continue for the foreseeable future.
  • Unprecedented economic growth, coupled with 1.5 billion more people, will put pressure on resources—particularly energy, food, and water—raising the specter of scarcities emerging as demand outstrips supply.
  • The potential for conflict will increase owing partly to political turbulence in parts of the greater Middle East.

As with the earlier NIC efforts—such as Mapping The Global Future 2020—the project's primary goal is to provide US policymakers with a view of how world developments could evolve, identifying opportunities and potentially negative developments that might warrant policy action. We also hope this paper stimulates a broader discussion of value to educational and policy institutions at home and abroad.


Purchase a Hardcopy of "Global Trends 2025: A Transformed World" from the Government Printing Office (GPO Stock #041-015-00261-9; ISBN 978-0-16-081834-9); or download a copy of the report for printing. (8.30 MB)


WaOne Palesu

Sumber : NIC

Lanjut membaca “GLOBAL TRENDS 2025: THE NATIONAL INTELLIGENCE COUNCIL'S 2025 PROJECT”  »»

NIC: Dominasi AS Segera Pudar

Dominasi AS Segera Pudar
Saturday, 22 November 2008
Secara mengejutkan, Kamis (20/11) Badan Intelijen AS (NIC) mengeluarkan laporan yang berisi prediksi tentang melemahnya pengaruh AS secara global. Dunia akan berada dalam keadaan bahaya, dengan ditandai kelaparan dan pengembangan program senjata berbahaya, di antaranya nuklir.

Prediksi NIC akan sangat berguna bagi Presiden terpilih AS Barack Obama sebagai panduan dalam menjalankan roda pemerintahan Negeri Paman Sam ke depan.Dalam laporan yang berjudul Global Trends 2025: A Transformed World itu,NIC menawarkan sebuah visi masa depan bagi AS sebagai negara paling berpengaruh di dunia.

”Jurang pemisah antara AS dan negara lainnya akan berkurang. Momen unipolar (satu blok) berakhir,” ungkap DeputiDirektur AnalisisNIC Tom Fingar ketika menggambarkan penemuannya tersebut. Dalam Global Trends 2025, NIC memperkirakan dominasi politik, ekonomi, dan militer AS menurun dalam 20 tahun mendatang.

NIC menyebut China, India, dan Rusia yang akan menjadi pesaing sekaligus penghalang kuat dari ambisi AS tersebut. Dalam bidang ekonomi, NIC menyatakan krisis keuangan yang saat ini mengguncang Wall Street diperkirakan terulang kembali sehingga berdampak pada perekonomian global. Saat itu, dolar akan kehilangan pengaruhnya sebagai mata uang utama di dunia.

Selain itu,kekurangan pangan dan air akan menjadi faktor utama pemicu konflik. NIC menilai China dan India akan turut serta dalam menciptakan model ekonomi baru.Kedua negara itu akan bergabung bersama AS membentuk multipolar (multiblok) dan saling berkompetisi untuk saling memengaruhi negara-negara di dunia.

Sementara itu,potensi Rusia untuk bergabung dalam multipolar tidak begitu besar. Negeri Beruang Merah tersebut terlalu bergantung pada kekayaan energi dan investasi internal saja. Namun, NIC memperkirakan Iran,Turki, dan Indonesia kemungkinan besar ingin mendapatkan pengaruh di dunia, sama halnya dengan China dan India.

Menurut laporan tersebut, Jepang justru terjebak di antara dua pengaruh besar,AS dan China. Adapun langkah aman justru diambil Brasil dalam menghadapi situasi tersebut. Brasil akan bersikap tenang untuk mendapatkan pengaruh dan kekayaannya. Sementara itu, negara yang tergabung dalam Uni Eropa (UE) diperkirakan hanya menjadi seekor ”macan ompong”.

UE tidak mampu mengalihkan kekuatan ekonominya menjadi kekuatan diplomasi ataupun militer. NIC menggambarkan kekuatan dunia akan terpusat dalam beberapa blok (multipolar), bukan unipolar seperti saat ini.Kondisi demikian itu, bagi NIC, lebih rentan dibandingkan dengan satu atau dua negara yang menjadi pesaing dalam memperebutkan predikat superpower.Keadaan ini akan berpotensi menimbulkan konflik.

”Persaingan strategis kemungkinan besar akan berputar sekitar perdagangan, investasi, pencapaian, dan inovasi teknologi. Namun, kita tidak dapat menerapkan skenario abad ke-19 dalam hal perlombaan militer, ekspansi teritorial, dan persaingan militer,” ungkap laporan NIC tersebut.

”Beberapa jenis konflik yang belum pernah kita lihat sebelumnya, seperti terkait masalah sumber daya alam,kemungkinan besar bermunculan,” imbuhnya. Sumber kekayaan global akan mengalami perubahan, yang semula berpusat pada negara-negara maju di Eropa beralih ke beberapa negara kaya sumber energi di Teluk dan Rusia, dan juga Asia.

Akibatnya, jurang pemisah antara kaya dan miskin semakin berkembang sehingga mengancam stabilitas di kawasan Afrika yang sebagian besar terdiri atas negara miskin. Fingar mengatakan, sebuah pengulangan dari sistem finansial dunia berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan apa yang diperkirakan sejumlah penulis. ”Pertemuan Grup 20 (G-20) pekan lalu antara negara maju dan berkembang di Washington, menunjukkan bahwa kerja (pengulangan) itu telah dimulai,”tandasnya.

Kemunculan pesaing baru AS, di antaranya China dan India, berdampak pada terciptanya multipolar kekuatan dunia. Kondisiiniakansemakin mempersempit ruang gerak AS untuk berperang sebagai polisi dunia. Kekuatan militer AS akan dibatasi dengan penggunaan strategi perang secara tidak teratur yang digunakan negara- negara tersebut.

Selain itu, pengembangan senjata nuklir tidak dapat dihindari lagi. Akibatnya, penggunaan senjata nuklir akan mengalami perkembangan sangat pesat, terutama di negara yang saat ini masuk dalam daftar ”negara teroris” yang dikeluarkan AS. Selain itu, kelompok perlawanan terhadap Barat dan AS diperkirakan akan memperoleh akses secara luas ke ”negara teroris” tersebut.

Dalam laporannya yang disebarluaskan melalui situs internet www.dni.gov ini, NIC juga memberikan masukan tentang jangkauan apa yang perlu diambil para pemimpin negara di dunia untuk mencegah munculnya beberapa konflik baru.

”Ini berada di luar jangkauan pemikiran manusia ataupun sistem politik (atau) di beberapa kasus yang terjadi dalam mekanisme pasar untuk segera diredakan jika masalah- masalah tersebut tidak segera ditangani,”ujar Fingar. (m ismail)

WaOne Palesu

Sumber : Seputar-Indonesia.com


Lanjut membaca “NIC: Dominasi AS Segera Pudar”  »»

Saturday, November 22, 2008

Hal-hal Yang Membatalkan Keislaman

Buku: Petunjuk Jamaah Haji dan Umrah Serta Penziarah Masjid Rasul SAW
Disusun/Disahkan Oleh: Badan Penerangan Haji; Lembaga Riset Ilmiah dan Fatwa Syeikh Muhammad Bin Saleh Al-Utsaimin

Diterbitkan Dan Diedarkan dibawah Pengawasan: Direktorat Percetakan dan Penerbitan
Tahun 1426H

Sesungguhnya banyak sekali hal-hal yang dikategorikan sebagai pem-batal ke-Islam-an, namun para ulama banyak menyebutkan sepuluh pem-batal yang paling berbahaya dan paling banyak dikerjakan ummat.
Pembatal-pembatal ke-Islam-an tersebut adalah:

1. Syirik atau mengadakan sekutu dalam beribadah kepada Allah –Sub-hānahu wa Ta’ālā–.

2. Menjadikan sesuatu atau seseorang sebagai wasīlah (perantara) dalam doa, syafa’at dan tawakkal.

3. Tidak mengkafirkan orang-orang musyrik, menyangsikan kekafiran mereka atau malahan membenarkan keyakinan mereka.

4. Meyakini bahwa petunjuk selain petunjuk Nabi Muhammad –Shallallahu ‘alayhi wa Sallama– adalah lebih sempurna dan lebih baik.

Mengganggap suatu hukum atau undang-undang selainnya lebih baik daripada syari’at Rasulullah –Shallallahu ‘alayhi wa Sallama– dan lebih mengutamakan hukum thāghūt daripada hukum Rasulullah –Shal-lallahu ‘alayhi wa Sallama–. Apabila ada seseorang meyakini bahwa un-dang-undang yang dibuat manusia lebih utama dan lebih baik dari-pada syari’at Islam, maka ia telah kafir.

Demikian pula apabila ia menganggap bahwa syari’at Islam sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman, atau bahkan berang-gapan bahwa agama Islam hanya menyangkut hubungan ritual antara hamba dengan Rabbnya dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan masalah duniawi. Demikian pula apabila seseorang memandang bahwa pelaksanaan syari’at Islam, misalnya masalah rajam dan qishash, sudah tidak sesuai lagi dengan peradaban modern (atau Hak Asasi Manusia). Begitu pula mereka yang beranggapan bahwa seseorang diperboleh-kan untuk tidak berhukum dengan hukum atau syari’at Allah –Subhā-nahu wa Ta’ālā– dalam hal sosial kemasyarakatan dan hukum-hukum lainnya, maka ia telah kafir, meskipun belum sampai pada keyakinan bahwa hukum yang dianutnya lebih utama dari hu-kum Islam.

5. Membenci hal-hal yang berasal dari Rasulullah –Shallallahu ‘alayhi wa Sallama–, walaupun mengamalkannya.

6. Mengolok-olok sebagian ajaran yang dibawa Rasulullah –Shallallahu ‘alayhi wa Sallama–, seperti pahala atau balasan yang akan diterima.

7. Melakukan sihir, karena pelakunya dihukumi kafir.

8. Loyal terhadap orang kafir serta memberikan bantuan dan pertolongan kepada orang musyrik untuk memerangi kaum muslimin.

9. Beranggapan bahwa manusia boleh keluar dari syari’at atau ajaran Nabi Muhammad –Shallallahu ‘alayhi wa Sallama–.

10. Berpaling dari agama Allah –Subhānahu wa Ta’ālā–, baik karena tidak mau mempelajarinya atau karena tidak mau mengamalkannya. Lanjut membaca “Hal-hal Yang Membatalkan Keislaman”  »»

AMBRUKNYA RAKSASA YANG RAPUH

LAPORAN UTAMA Hidayatullah Nopember 2008 / Dzulqo’dah 1429
(Ahmad Damanik)

Sungguh sial negeri ini. Saat ekonomi kapitalis Amerika Serikat bangkrut, Indonesia malah kebagian imbasnya. Untunglah Indonesia belum seperti negara Islandia. Pemerintahan negera pulau yang terletak dibagian utara Samudra Atlantik ini mengumumkan kebangkrutannya setelah sebelumnya dua bank besar negara itu kolpas akibat krisis di Amerika.

Meski belum separah itu, beberapa sektor usaha riil di Indonesia mulai merasakan dampak ini. Misalnya, beberapa pengrajin rotan di Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, terpaksa menghentikan produksinya.

“Inilah karena mereka hanya mengandalkan pembeli dari Amerika,”kata Suparji, Ketua Koperasi Perajin Rotan Manunggal Jaya, Sukoharjo. Menurut Suparji, paling tidak ada dua industri rotan di Gatak yang bernasib seperti itu.

Haryanto, salah seorang eksportir di Gatak, mengakui jika permintaan produk dari Amerika kini terhenti total. “Padahal 70 persen hasil produksi biasanya saya kirim ke Amerika,” kata pemilik PT.Surya Abadi Furniture ini.

Kini Haryanto harus mencari pasar baru untuk menjual produk dengan volume 8 kontainer per bulan tersebut.

Pakar ekonomi Islam, Adiwarman A Karim, 10 tahun yang lalu mengatakn kepada suara hidayatullah bahwa ekonomi kapitalis yang dianut AS laksana balon. Besar tapi kosong di dalamnya. Rapuh !

Jadi, kata Adiwarman, tunggulah! Suatu saat nanti akan pecah dengan sendirinya.

Saat ini, 10 tahun kemudian, perkiraan itu terbukti. Laporan Utama kali ini ingin mengupas apa yang sesungguhnya terjadi dengan sistem ekonomi Amerika Serikat dan bagaimana Solusi terbaik mengatasi masalah ini? Selamat mengikuti.


WaOne Palesu

Sumber : Hidayatullah.com edisi Nopember 2008

Lanjut membaca “AMBRUKNYA RAKSASA YANG RAPUH”  »»

Thursday, November 20, 2008

How to install KDE on Ubuntu

Ubuntu's default desktop environment is Gnome. Sometimes people using Ubuntu want to try out KDE as well, though.

Warning: having KDE and Gnome together means you'll have cluttered application menus full of KDE applications and Gnome applications. There may be other minor integration issues, but none should impact functionality, and you can find help for those on the Ubuntu Forums.

Even though these instructions are for KDE, the same principle applies for adding Gnome to Kubuntu or XFCE to Kubuntu or Ubuntu. Basically, you install the desktop environment, log out, and choose the desktop environment.


Go to System > Administration > Synaptic Package Manager


Enter your password when prompted.


Search for kubuntu and then right-click the kubuntu-desktop package and mark it for installation.


When prompted to mark a bunch of packages for installation, confirm the selection by clicking Mark


Click Apply in the main window and you'll get prompted with a smaller dialogue window.

In the dialogue window, you'll be asked if you want to apply certain changes. If you want to see the details, click the little arrows to expand the list of what's to be installed. If you want to proceed, click Apply


Wait for the software packages to download.


You'll then be asked if you want to use gdm or kdm as your display manager. The display manager is basically the login screen. Both GDM and KDM will allow you to choose whether you log into Gnome or KDE. GDM may seem to visually integrate better with Gnome and KDM may seem to visually integrate better with KDE. If you think you'll be using Gnome more often, stick with GDM. If you think you'll be using KDE more often, switch to KDM. Ultimately, it doesn't really matter which display manager you pick, and you can always switch later if you'd like.

When you've figured out which one you want to use, click Forward


Wait for the downloaded software packages to install and then quit Synaptic.


Log out of Gnome.


At the login screen, go to Options and select Select Session (I'm using GDM for this screenshot, but in KDM there is also a Session button you click on that looks different).


Under Sessions, select KDE and then proceed with Change Session


Log in with your username and password just as you normally would. GDM will ask if you want to change sessions just this one time or if you want to make the new session the default session. If you're using KDM, you'll just log in directly to the session you've chosen, and it'll stay your default session until you explicitly select a different one.


After that, you should be logged into KDE. And if you want to switch back to Gnome, you just log out and choose the Gnome session instead of KDE.


Note that native Gnome applications will be available in KDE, and native KDE applications will be available in Gnome. Some consider this a convenience. Others consider it an annoyance. That's the way it is, though.

If you decide you want to remove KDE, it's not enough to go to Synaptic Package Manager and remove the kubuntu-desktop package, as that is just an empty package that points to all the software packages that make up a default Kubuntu installation. Removing the pointer package won't remove all the packages it points to.

If you want to remove KDE, follow these instructions.


WaOne Palesu

Sumber : linux

Lanjut membaca “How to install KDE on Ubuntu”  »»

detikcom