AL-QUR'AN:Sumber Dari Segala Sumber

Wednesday, November 3, 2010

MUSIBAH UJIAN, PERINGATAN ATAU SIKSA ?

MUSIBAH UJIAN, PERINGATAN ATAU SIKSA ?

Assalamu'alaikum Wr Wb
Mudah-mudahan tulisan ini dapat menemukan jawaban judul diatas:

Seringkali pertanyaan ini...dari sejak merdeka dari penjajahan sampai sekarang musibah tidak pernah istirahatnya...

Sebagaimana yang terjadi ditengah-tengah bangsa kita akhir-akhir ini, dimana-mana terjadi tindak kekerasan, penculikan aktifis ISLAM bahkan pembunuhan. Banyak BOM-BOM fitnah yang mendiskreditkan ISLAM dan Umat Islam, dalam rangka mengubur atau mematikan semangat Umat Islam dalam memperjuangkan Syariat Islam agar menjadi hukum di Negeri ini dan dunia pada umumnya. Serentetan bencana ditimpakan kepada bangsa ini. Kenapa bisa terjadi?

Apakah ALLAH SWT telah berpaling dari bangsa Indonesia yang kaya raya ini yang mungkin telah lalai dengan jiwa takbir yang sering diucapkan, tetapi malah sebaliknya berperilaku takabur selama ini?

Lihatlah...

Di negeri ini banyak orang orang baik difitnah dan dipenjara, justeru orang jujur dicemooh,

Yang miskin digusur dan dipinggirkan, sementara yang korupsi dilindungi, yang sewenang-wenang dipuja dan disanjung. Bangsa Indonesia tampaknya bukan bangsa yang pandai bersyukur, sehingga nikmat yang diperolehnya tidak barokah dan berubah menjadi laknat atau azab ALLAH SWT.

Mari kita telaah secara mendalam, musibah atau bencana yang tiada mengenal lelahnya di negeri ini:

1. Musibah sebagai Ujian atau Cobaan (Q.S 2:155-157 dan 29:2-3)

      Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang Sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah 2:155-157)

      “ Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami Telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan Sesungguhnya kami Telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut 29:2-3)

      Siapakah mereka yang ditimpa musibah sebagai Ujian? Para Rasul, para Nabi, para syuhada, shalihin (mereka yang memiliki kedekatan dengan ALLAH SWT / Benar-benar beriman)


2. Musibah sebagai Peringatan atau Teguran (QS. 32:21)

      “ Dan Sesungguhnya kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), Mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. As-Sajdah 32:21)

      Siapakah mereka yang ditimpa musibah sebagai Peringatan atau Teguran? Pada awalnya kehidupan mereka sesuai dengan tuntunan ALLAH SWT melaksanaakan hukum-hukum ALLAH SWT secara utuh, entah karena sebab apa mereka keluar dari jalan yang haq, agar mereka kembali lagi pada jalan yang benar maka ditimpakan musibah atas mereka.


3. Musibah sebagai Azab atau Siksaan (QS. 7:96)

      “ Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-Araaf 7:96)


      Siapakah mereka yang ditimpa Musibah sebagai Azab atau Siksaan? Azab ALLAH SWT akan ditimpakan suatu kaum, apabila menghianati/mendustakan/tidak memakai hukum-hukum/ayat-ayat ALLAH SWT sebagai Landasan dasar kehidupan untuk mencapai suatu tujuannya.

Setelah penjabaran diatas musibah di negeri yang kita cintai ini mana yang cocok dari penjabaran diatas? Apakah UJIAN, PERINGATAN atau AZAB?

Apa salahnya bangsa ini?, sehingga ALLAH SWT menimpakan yang BESAR? Mari kita IQRA dengan jujur, ada 3 kesalahan besar terjadi di Negeri mayoritas muslim,

1. KEMUSYRIKAN

      Negeri ini banyak sekali dihiasi perilaku syirik, hanya sekedar contoh: Upacara pemujaan Nyi Roro Kidul, Mencari kekayaan dengan jalan instant, meminta kepada dukun tempat-tempat keramat dan sebagainya, kemusyrikan TERBESAR mencampakkan Hukum ALLAH SWT dan menjunjung tinggi hukum buatan manusia. Ingat ALLAH SWT tidak akan mengampuni dosa syrik (QS. 4:48)

      “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa 4:48)


2. KEMAKSIATAN

      Negeri ini mayoritas MUSLIM ternyata dihiasi dengan kemaksiatan. Hanya sekedar contoh: Perzinahan, Korupsi, Pembunuhan, Pemerkosaan, Aborsi, Timbangan, Perjudian, segala bentuk kecurangan dan sebagainya.

3. PEMBANGKANGAN

      Bila kita cermati dalam Al-Qur’an tatkala terjadi pembangkangan-pembangkangan seperti pada Zaman Nabi, kontan Azab datang.

      Memang hari ini pembangkangan-pembangkangan seperti pada zaman Nabi sudah tidak ada lagi. Apakah benar hari ini memang sudah tidak ada pembangkangan terhadap dakwah ISLAM? Yang ada hari ini, tatkala dakwah disampaikan, mayoritas telah membenarkan dalam hati dan lisannya, namun apabila tidak disertai niat untuk berubah diri dalam rangka menyempurnakan keimanan dan ketaqwaan, perilaku seperti ini justru merupakan pembangkangan yang LEBIH BESAR dibanding para pembangkang pada zaman Nabi.

Bila kita cermati kisah-kisah terdahulu, akan kita temukan bahwa AZAB ALLAH SWT datang hanya karena suatu dosa atau kesalahan, misal: Kaum Luth AS hanya karena perilaku homosex/sodomi, Kaum Syu’aib AS hanya karena curang dalam menimbang, Kaum Musa AS karena Aborsi, Bagaimana dengan hari ini? Kemaksiatan nyaris kaaffah, kemaksiatan Negeri ini hamper sempurna, semua dosa besar yang ada di masa lalu ada di negeri ini. Kalau demikian keadaanya, andaikan ALLAH SWT murka sedahsyat apa AZAB yang akan ditimpakan kepada bangsa Indonesia? Na’udzu billah min dzalika

Hikmah yang bisa kita petik dan ditegakkan dari rangkaian peristiwa di negeri ini

· Segeralah kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunah, berpihak kepada ALLAH SWT dengan sepenuh hati. ALLAH SWT Maha Pengatur, sepatutnyalah manusia siap DIATUR dan tidak pantas MEMBUAT aturan/ayat/undang/hukum.

      Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat/ayat/hukum/aturan/undang-undang (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah 2:23-24)

      Mari tegakkan DIENNULLAH, aturan yang Haq

      “ Dialah yang Telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan DIEN yang benar untuk dimenangkanNya atas segala DIEN, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.” (QS. At-Taubah 9:33)

· Tingkatkan keimanan dan ketaqwaan bila kita ingin terhindar dari azab ALLAH SWT.
· Kekayaan, pangkat dan jabatan yang kita raih dengan susah payah, tidak jarang kadang bahkan melupakan ALLAH SWT dalam mencarinya, semua tidak ada yang abadi. Ingat, hanya amal shalih yang dilandasi iman dan taqwa yang menjadikan kita mulia disisi ALLAH SWT

Wallahu a’lam bishowwab

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Mohon maaf atas salah dan khilaf yang benar hanyalah datangnya dari ALLAH SWT dan RASULNYA.

Mudah-mudahan bermanfaat



WaOne Palesu

No comments:

detikcom